Tag Archives: Sukses PLIK

Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK) 70 persen Berjalan Sukses Bantu Akses Informasi Masyarakat Daerah Terpencil

14 Jul

IMG03108-20120327-1100Mataram (ANTARA Sumsel) – Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK) di 32 provinsi di Indonesia 70 persen berjalan sukses membantu akses informasi masyarakat di daerah terpencil, terluar dan tertinggal.

“Dengan pencapaian itu, tetap harus didorong terus agar penggunaannya lebih optimal di masyarakat,” kata Wakil Ketua Tim Pelaksana Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (Detiknas) Kemenkominfo Prof Zainal A Hasibuan di Mataram, NTB, Minggu malam.

PLIK dan Mobile PLIK (M-PLIK)merupakan bagian dari empat program Desa Pinter (Desa Punya Internet) yang dilakukan oleh Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI). Desa Pinter dimaksudkan untuk menghilangkan kesenjangan informasi dan pendidikan di Tanah Air.

“Dengan komputer yang dilengkapi akses internet, masyarakat dapat mengakses informasi apapun termasuk dunia pendidikan dan pengetahuan lainnya,” kata Hasibuan saat temu media bertajuk “Peran PLIK dan MPLIK dalam Meretas Belenggu Teknologi Informasi”.

Target semula hingga 31 Desember 2010, desa di kecamatan yang dilayani akses internet atau PLIK untuk seluruh Indonesia (kecuali DKI Jakarta) sebanyak 4.218. Ia mengatakan target pembentukan itu sudah terlaksana semuanya, dan 70 persennya berjalan lancar atau dimasukkan dalam kategori sukses.

Namun kesukses itu bukan semuanya dengan tingkat kunjungan masyarakat yang tinggi dan rata-rata pemakaian di atas delapan jam sehari.

“Penataan sarana prasarananya bagus dan tetap jalan operasionalnya akan kami kategorikan sukses,sementara yang dikategorikan gagal itu ada komputernya tidak terpasang, perangkatnya hilang karena dicuri maupun pengelolaan yang amburadul,” ujarnya.

Oleh karena itu, ujar dia, ke depan tetap harus terus dilakukan pembenahan dari sisi sumber daya manusia (SDM), infrastruktur pendukung berupa listrik maupun akses jalan.

“SDM pengelola hendaknya memiliki langkah inovatif supaya bisa mengembangkan PLIK dengan menjalin berbagai kemitraan sehingga masyarakat dapat tertarik mendatangani PLIK karena ini sesungguhnya bisnis untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa juga,” ucapnya.

Ia menambahkan, langkah yang bisa diambil diantaranya dengan melibatkan pemangku kepentingan dalam menetapkan arah strategi pengembangan, mengkonsolidasikan program yang bersifat lintas sektoral dan vertikal, melibatkan para akademisi dalam melakukan pendampingan, serta meningkatkan akses konektivitas.

Sementara itu Burhanuddin, Media Operator PLIK Kecamatan Lunyuk, Sumbawa menguraikan sejumlah program kemitraan yang dilakukan sehingga berhasil PLIK-nya menjadi yang terbaik di  Nusa Tenggara Barat. “Daerah kami cukup jauh dari pusat kota atau berjarak sekitar 98 kilometer sehingga keberadaan PLIK ini sangat membantu para pelajar dan guru untuk mengakses internet,” katanya

Program kemitraan yang sudah dijalankan oleh kelompok penerima PLIK pada Agustus 2010 diantaranya melalui pusat kegiatan belajar-mengajar (PKBM), praktik teknologi informasi bagi siswa SMA/SMK, data aplikasi sertifikasi tunjangan guru dan aplikasi data pokok pendidik (Dapodik), pengiriman data perusahaan swasta, kerja sama dengan PT Newmont Nusatenggara dan sebagainya. “PLIK juga sangat membantu para bidan desa ketika kekurangan informasi hingga membantu mahasiswa dari universitas terbuka,” ujarnya.(Antara)

Yusuf, Bergelut Dan Mengabdi dengan MPLIK

10 Jul

BergelutDUA TAHUN lebih bergelut dengan MPLIK. Dengan keterbatasan peminat internet dan keterbatasan pendidikan, Yusuf sang petani sejati yang berelut dengan Mobil Pusat Layanan Internet Kecamatan (MPLIK) memandang keadaan itu adalah hal wajar. Roda usaha ibarat roda hidup, terkadang di atas dan di bawah. Yusuf, petani dari Karang Jaya, Musi Rawas, Sumatera Selatan, adalah satu dari sekian operator MPLIK yang pernah mengalami kondisi tersebut. Yusuf mengawali Profesinya sebagai Operator dan pengemudi MPLIK di tahun 2011.

Ketulusan merupakan modal utama. Walau pun dengan keadaan fisik yang kurang sempurna, Yusuf selalu semangat untuk membuka mobil internetnya dan karena tanganya. Anak-anak dan warga disana mulai mengerti dan sedikit demi sedikit memahami. Dia mengajarkan cara menggunakan laptop dan cara mengetik dan membuat media sosial seperti email, facebook itu hal yang membuat Yusuf bahagia.

Kepiawaian Yusuf mendalami profesinya ini, dan masyarakat disini juga sudah cukup mengerti menimbulkan rasa bosan dan kangen dengan profesinya sebelumnya, tapi ia tidak mau kehilangan senyum dan tawa anak-anak,

Mencoba dengan sosialisasi ketempat umum dan sekolah,dan menjalankan usaha tambahan, dia memasarkan dan menjual pulsa elektrik, voucher maupun aksesoris telepon genggam.
Selain pemilihan lokasi, Yusuf juga terus mencari tahu kartu telepon gengam apa yang diminati konsumen diluar sana “lumayan untuk nambah pemasukan” tuturnya.
Banyak kunjungan ke fasilitas umum, tapi masyarakat belum paham dan kurangnya pengetahuan dan cuaca yang tidak bersahabat. Ternyata membidik fasilitas umum tidak semudah yg dia pikirkan. Lambat laun yusuf menemukan titik terang, selang beberapa minggu, banyak yang menghubungi Yusuf dan menanyakan MPLIK. Awalnya diberi izin untuk membuka mobil internetnya di polsek karang jaya. Yusuf mendapat izin 1x dalam seminggu untuk membuka mobil internetnya di samping plosek karang jaya.

Komunikasi terus berlanjut. Yusuf menjadi sosok orang yang dibutuhkan sebagian desa di kecamatan Karang Jaya. Setiap minggu sekali desa-desa menunggu kedatangan mobil internet.
Pada Tahun ini dia ingin meningkatkan sosialisasinya ke antar desa yang lebih terpelosok di kecamatan karangjaya. Menurutnya Kemerosotan melanda pengeluaran lebih besar dari pemasukan, mungkin ini adalah teguran dari Yang Maha Kuasa. Dirinya disuruh melakukan introspeksi.
Terus berusaha masa kemerosotan telah lewat, saatnya menuju pencapaian yg diinginkan. Peminat internet terus naik dari minggu ke minggu. Hingga saat ini. Dan dengan bangga dia diangkat oleh masyarakat setempat untuk menjadi ketua PNPM di kecamatanya. Kemerosotan Itu bukan tanda bahwa usaha akan bangkrut. Ini adalah proses wajar dalam suatu usaha. Yang penting keyakinan bahwa suatu saat usaha akan kembali seperti semula,” ujarnya.

Keyakinan Yusuf terbukti, usahanya telah kembali normal. Belajar dari pengalaman. Yusuf membidik pelayanan umum seperti Puskesmas, Kecamatan, Kantor Polisi..
Kendati demikian, Yusuf tetap terus berusaha agar mobil Internet ini berguna untuk seluruh masyarakat di Musirawas dan seluruh Indonesia.

Image

Penggunaan Mobile PLIK

1 Jun

Warga menggunakan fasilitas internet yang tersedia pada Mobile PLIK (MPLIK) di Kampung Legok Nangka, Kelurahan Parakan Salak, Kecamatan Parakan Salak, Kabupaten Sukabumi, Jawa barat, Sabtu (9/6/2012). MPLIK merupakan pusat layanan internet Kecamatan yang bersifat bergerak untuk akses internet yang sehat, aman, cepat, dan murah serta sinergi kegiatan program KPU/USO dengan Community Access Point (CAP) dengan target penyediaan 1.907 MPLIK yang tersebar diseluruh Indonesia. Foto: VIVAnews/Muhamad Solihin.

M-PLIK Makin Tren di Kota Mataram

10 Jan

mataramMobil M-PLIK dilengkapi dengan jaringan internet yang cukup cepat dalam mengakses data, selain itu, biaya murah dan terjangkau,,dioperasikan oleh dua petugas, operator dan driver, akan senantiasa siap melayani para pengguna layanan internetan, games, download dll.

Antusias pengunjung dari kalangan anak,-anak dan dewasa berdatangan dari sekitar Kota Mataram, kursi duduk berderet disediakan petugas tidak cukup penampung pengunjung yang hendak mencoba pelayanan di M.PLIK mobile.

Harapannya dengan adanya M-PLIK, mobile ini dapat melayani warga Kota Mataram, secara maksimal dalam mencari informasi, terutama untuk kalangan anak muda supaya menggunakan pelayanan ini dengan mencari informasi yang bersifat positif.

Hal senada juga diunggkapkan, Sri (21), Mahasiwa, kami merasa terbantu dengan adanya M-PLIK mobile ini, terutama bagi kami anak-anak kost, pelayanan murah menjadi pilihan alternatif dan tren kami. Ucapan terima kasih pada Dishubkominfo Provinsi NTB dan pihak-pihak lainnya yang sudah menyediakan M-PLIK mobile ini, “ ujarnya.

Video

Meraih Akses Menggapai Dunia episode MAKASAR Sulawesi Selatan

30 Sep

MPLIK, Internet Masuk Desa ala Arief Yahya

29 Sep

AY TelkomAda yang sudah pernah dengar tentang Mobil Pusat Layanan Internet Kecamatan (MPLIK)? Sederhananya MPLIK ini adalah warnet berjalan. Bukan pelayanan SIM saja yang bisa keliling-keliling, internet juga bisa. Mungkin bagi kita yang tinggal di kota besar dengan segala gadget merasa tidak membutuhkan MPLIK ini. Tapi kita perlu ingat, ruang publik dengan koneksi wifi gratis dimana-mana hanya tersedia di kota-kota besar saja. Di daerah (terpencil), internet belum tentu sudah masuk. Padahal kita tahu banyak sekali nilai guna dari internet, dan sudah sepantasnya intenet (dan akses informasi) tidak jadi monopoli ‘orang kota’ saja.

Atas dasar itulah Menkominfo meluncurkan MPLIK pada tahun 2011. Seperti kata Arief Yahya, Dirut dari PT. Telkomsel, “Tujuannya untuk memasyarakatkan internet dan meng-internet-kan masyarakat.”

Mobil Pusat Layanan Internet Kecamatan (MPLIK) yang dikelola Dinas Kominfo Parepare memberikan bantuan layanan internet kepada siswa SMK Negeri 3 Parepare pada tanggal 27 September 2012. MPLIK dengan fasilitas internet yang dimiliki juga melayani siswa SMP Negeri 1 pada hari yang sama. Kunjungan MPLIK ke beberapa sekolah merupakan langkah awal untuk memperkenalkan MPLIK pada dunia pendidikan di Kota Parepare. Parepare telah memperoleh 3 unit MPLIK dari Kementerian Kominfo beberapa waktu lalu. Pada kunjungan tersebut, banyak siswa yang antusias menyaksikan keungggulan layanan internet pada MPLIK, dimana 6 laptop yang tersedia seluruhnya terpakai, bahkan beberapa siswa lainnya ikut mengantri menggunakannya.

Lain Parepare, lain pula Merauke. Di Merauke Sendiri baru dilakukan Pelatihan bagi Operator dan Supir Mobil Layanan Internet Kecamatan (MPLIK) tanggal 19 September 2012. Sementara MPLIK-nya baru akan beroperasi tidak lama lagi. Kabupaten Merauke sendiri mendapat jatah 5 mobil MPLIK lengkap dengan fasilitasnya. Vicky A. Imkotta, selaku Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika yang membuka acara pelatihan operator dan driver untuk MPLIK ini menyebutkan bahwa keberadaan mobil internet ini merupakan kerjasama Kementrian Komunikasi dan Informatika dengan PT. Telkom Pusat.

Menuju Pelosok“Mobil ini mobil masyarakat diperuntukkan penggunaannya untuk kepentingan masyarakat.” Setiap hari pengoperasian Mobil MPLIK adalah 4 jam untuk pelayanan kepada masyarakat dan kita harus operasional tiap hari. Dengan dimulainya pelatihan ini, disitulah sudah mulai dihitung operasional mobil internet. Kalau tidak operasional 1 – 2 bulan maka mobil internet akan ditarik, Pengoperasional mobil ini secara teknis akan diatur secara jadwal dan juga tidak menutup kemungkinan kalau ada hal – hal lain yang akan dimanfaatkan, intinya adalah bagaimana masyarakat itu mengenal internet, lalu mempromosikan potensi yang ada di wilayahnya.

Semoga dengan hadirnya MPLIK, masyarakat di daerah jadi terpacu untuk mengembangkan potensi diri dan daerahnya juga bisa mempertipis kesenjangan informasi dengan kota besar. Seperti slogan yang tertera di body MPLIK: “Jangan Biarkan Yang Terpencil Semakin Terpencil”

MPLIK Padekambang Tasik Ramaikam Ramadhan , 17 Agustusan serta Pembuatan e-KTP

18 Aug

Dalam rangka mengisi bulan Ramadhan dengan pelatihan komputer dan internet serta  merayakan Hari Kemerdekaan 17 Agustus di daerah Kecamatan Padakembang Kab. Tasikmalaya. Dan pembuatan E-KTP sekaligus Sosialisasi dan Pengenalan Teknologi Informasi dan Komunikasi seluruh masyarakat dilingkungan Kecamatan Padakembang .

Program MPLIK Diharapkan Mendukung Program Broadband Ready Telkom

25 Jul

armatimRendahnya penetrasi Internet di kawasan Indonesia Timur terus dipacu dengan menggelar sosialisasi kepada masyarakat melalui penyediaan akses Internet yang mudah. Salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan penetrasi internet adalah menggelar layanan internet di tiap kecamatan.

Ketua BP3TI (Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika), H. Santoso mengatakan, penetrasi Internet di Indonesia saat ini masih sekitar 20 persen dari total penduduk di Indonesia. Artinya, lanjut Santoso, saat ini masyarakat yang aware Internet baru mencapai 40 juta pengakses.

“Jumlah tersebut akan terus ditingkatkan, salah satu upaya kami adalah menyediakan akses di tiap kecamatan, melalui program PLIK dan MPLIK” ujar Santoso, di sela-sela pemberangkatan MPLIK menggunakan KRI Teluk Penyu, di Dermaga Perak Surabaya, Selasa (24/7)

Skema layanan Internet, lanjut Santoso, bergantung pada topografi wilayah, sebab selama ini Indonesia terdiri dari kepulauan (archipelago) sehingga bagi wilayah yang tidak tersedia layanan kabel, maka menggunakan akses satelit, VSAT.

Idealnya layanan Internet menggunakan kabel, untuk wilayah yang sudah dicover fixed line, maka disediakan PLIK di tiap kecamatan, sedangkan yang belum dijangkau PLIK, maka BP3TI menyediakan layanan mobil PLIK.

Santoso menambahkan, 40 Mobil Pelayanan Internet Kecamatan (MPLIK) yang diberangkatkan ke Bitung ini nantinya akan mengcover wilayah kab. Bitung, Provinsi Sulawesi Utara.

“Tahun lalu, pemerintah pusat telah menyerahkan 105 mobil diserahkan ke Sulsel, dan MPLIK kali ini merupakan yang ke 1.600, ujar Santoso.

Menyediakan layanan Internet di seluruh Indonesia, bukanlah hal yang mudah. Santoso menambahkan, semangat membangun jaringan kabel broadband akses internet untuk menghubungkan kepulauan Indonesia sudah dicanangkan sejak tahun 1972.

Pengadaan MPLIK dibiayai oleh BP3TI dan diperoleh dari pemerintah yang memungut dana USO sebesar 1,25% dari pendapatan operator telepon seluler sejak tahun 2005.

Sementara itu, Staf Ahli Menteri Kominfo bidang Teknologi, Prof. Dr. Ing. Kalamullah Ramli mengatakan MPLIK ini dilengkapi sejumlah fasilitas yang meliputi 5 terminal untuk user berupa laptop, Genset, server, diatas mobil terdapat antenna parabola VSAT.

“Akses Internet yang disediakan sekitar 256 kbps, dan sudah dilengkap software nawala untuk memastikan penggunaan Internet Sehat dan Aman” ujarnya

M-PLIK. lanjut Kalamullah, adalah salah satu program Universal Service Obligation (USO) Pusat Layanan Internet Kecamatan yang menyediakan layanan dalam bentuk warung internet mobile. dan diharapkan dapat mempercepat akselerasi pembangunan daerah tertinggal di Indonesia” ujarnya.

Kalamullah menambahkan penyediaan perangkat PLIK dilakukan oleh empat perusahaan pemenang tender sejak Maret 2010. Keempat perusahaan itu antara lain PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom), PT Jastrindo Dinamika, PT Sarana Insan Muda Selaras, serta PT Aplikanusa Lintasarta.

Kerjasama Operator, Kominfo dengan BP3TI meliputi penyediaan pusat layanan jasa akses internet kecamatan KPU/USO yang Bersifat Bergerak (mobile) atau M-PLIK.

Khusus untuk PT Telekomunikasi Indonesia, Tender pengadaan MPLIK digelar sebanyak 6 paket pekerjaan, antara lain, Paket 4 (Jambi, Riau, Kepulauan Riau), Paket 12 (Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo), Paket 13 (Sulawesi Barat dan Sulawesi Tenggara), Paket 14 (Sulawesi Selatan), Paket 17 (Kalimantan Tengah), Paket 20 (Papua dan Irian Jaya Barat).

Program MPLIK juga diharapkan mendukung program Broadband Ready yang kini digelar Telkom. Artinya masyarakat yang sudah teredukasi oleh layanan MPLIK, akan semakin well educated dan beralih menjadi pengakses internet Broadband.@LI-07

Sepuluh Mobil Pelayanan Internet Keliling (MPLIK) untuk Kabupaten Malang

17 Jun

malangKementerian Komunikasi dan Informatika memberikan bantuan 10 Mobil Pelayanan Internet Keliling (MPLIK) untuk Pemerintah Kabupaten Malang. Dalam penyerahan 10 unit MPLIK yang diserahkan langsung staf Kemenkominfo, Prawoto, Bupati Malang Rendra Kresna berharap bantuan 10 MPLIK bisa membawa masyarakat melek internet.

“Internet adalah jendela dunia. Dengan menguasai teknologi internet, masyarakat bisa menjadi mandiri karena didalamnya, terkandung berbagai macam kebutuhan dan informasi penting,” ungkapnya, Sabtu (16/6/2012) usai menerima bantuan.

Kata dia, internet selama ini hanya dinikmati masyarakat perkotaan saja. Dengan MPLIK, ia berharap masyarakat terpencil dan pelosok, bisa turut menikmati layangan internet.

“Anak SD sekarang sudah mengenal internet dan komputer. Bantuan ini, sangat bermanfaat,” tegasnya.

Ia menjelaskan, dengan bantuan 10 MPLIK juga atas peran serta DPR RI Nurhayati selaku Ketua Fraksi Partai Demokrat. Dengan bantuan 10 MPLIK, nantinya akan digunakan melayani seluruh kecamatan di pelosok. Sehingga, masyarakat Kabupaten Malang semakin maju dengan adanya teknologi informasi itu.

Terpisah, Nurhayati yang duduk di Kursi DPR RI dari dapil Malang Raya menegaskan, dengan masuknya 10 MPLIK di tanah kelahirannya, ia berharap masyarakat Kabupaten Malang menjadi melek teknologi.

“Kesejahteraan masyarakat Kabupaten Malang atas kurangnya akses informasi teknologi, masih sangat kecil. Dengan bantuan 10 MPLIK ini, mudah-mudahan internet dari Menkominfo bisa digunakan sebaik mungkin,” paparnya.

Ia menambahkan, dengan menguasai internet, masyarakat juga bisa memasarkan berbagai macam produk yang mereka punyai. Internet, juga bisa digunakan sebagai akses tukar informasi. Apalagi, wilayah yang luas dengan 33 kecamatannya, Kabupaten Malang sudah selayaknya mempunyai jaringan internet dan tekonologi informasi yang mumpuni. [yog/kun]

Tak Hanya Bertarif Murah, M-PLIK Diharapkan Mampu Merangsang Pertumbuhan Ekonomi dan Pendidikan Masyarakat Desa

10 Jun

Parakan Salak SukabumiJakarta, Seruu.com – Mobile-Pusat Layanan Internet Kecamatan atau lebih dikenal M-PLIK yang sudah hadir di seluruh Indonesia yaitu di desa-desa terpencil diharapkan mampu merangsang pertumbuhan ekonomi dan menongkatkan potensi desa tersebut. M-PLIK ini merupakan wujud dari PLIK namun bisa menjangkau dengan road setiap harinya di tempat-tempat umum dengan jam kerja 8 jam sehari. Seperti dituturkan Tris Harianto, Staff BP3TI yang menggagas program ini.

“PLIK ini nantinya diharapkan mampu mentriger dari pertumbuhan dengan akses informasi, karena baru jalan 2 tahun kita baru meneliti termasuk dengan litbang juga dengan perguruan tinggi. Kami juga ada program pendampingan, jadi kita bisa melihat program ini mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga berapa persen,” jelas Tris kepadaSeruu.com seusai menunjukkan M-PLIK di desa Parakansalak, Sukabumi, Jawa Barat,  Sabtu  (9/6/12) malam lalu.

Sistem kerja M-PLIK, lanjutnya untuk 1 Kabupaten terdapat sekitar 3 atau 4 unit, dia akan lakukan routing dari tempat-tempat umum yang tidak terjangkau oleh PLIK. M-PLIK adalah tarif layanan berbayar, dulu kontraknya maksimal Rp2000,- namun pada kenyataannya agak bervariasi karena memang berbeda di pasaran sehingga mau tidak  mau mengikuti. M-PLIK dioperasikan oleh 2 operator yang merangkap tehnisi, 1 monitor untuk memantau dan 6 unit laptop yang nantinya diharapkan akan ada yang dinamakan kampung wifi.

Untuk 1 hari ada 8 jam layanan, 4 jam pertama adalah untuk sosialisasi menggunakan TV yang di sisi belakang mobil, yang 4 jam kedua adalah untuk akses internetnya.

“Untuk penggunaan ada manual book untuk buka aksesnya, karena masing-ini menggunakan account source, operator dibekali juga dengan troublesooting agar mereka paham. Untuk konten tertentu mereka sudah memahami, ada edukasi, hiburan, ekonomi mulai harga pupuk dan lainnya. Mereka biasa gunakan search engine,” tambahnya.

Sementara untuk batas atas tarif internet perjamnya ditetapkan Rp2000, namun kadang itu dianggap mendistorsi pasar karena ada beberapa seperti di Sleman, Jogjakarta warnet berijin sehingga masing-masing berbayar Rp3000 jadi ketika mereka merusak harga pasar otomatis mereka harus ngikuti.

“Sistemnya dalam penggunaan M-PLIK ini first come first serve, yang pertama datang yang menggunakan. Beberapa penyedia jasa juga  kerjasama dengan pihak tertentu, misalnya pihak sekolah akan berikan modul pelajaran untuk penggunaan komputer, untuk komunitas tertentu. Komunitas penahit, ibu PKK ada pengajaran tertentu dan bagaimana memasarkannya bahkan ia bisa membuat website dan blog sendiri, sehingga bisa menjual hasil dari usaha dia,” jelas Tris.

Untuk progres pemanfaatan PLIK menurutnya bisa dilihat penggunaan dari berbagai usia, dari content bisa juga dilihat potensi dari sebuah desa dari hasil tani dll, misalnya daerah tani dan daerah nelayan.[Ain]